-->
"theNotes, onMybLog..."

Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti. (Ali bin Abi Thalib)

Wednesday, August 22, 2012



Cerita 2: dari saudara kita muslim yang ammah.
Sebelum ikut tarbiyah ana udah banyak temen (somboong, st! Bersyukur nih!), apalagi yang Ammah begitu juga yang nasrani dan Alhamdulillah sampai sekarang tetap bisa silaturahim dan meskipun bisa dibilang ana lebih dulu nge-gapai hidayah Allah sebelum mereka tapi ana tetap BERUSAHA menyesuaikan diri kalau lg sama mereka. Alhamdulillah, mereka juga masih OPEN sama ana, kadang ngajak diskusi tentang agama, kondisi sosial, bahkan sampai ke arah sensitif itu (baca: VMJ dan Walimah), jadi deh ana dijuluki bergelar PhMc (Pakar handal Masalah Cinta) hehehe, just intermezzo ^_^
Ikhwafillah, dalam dakwah kita musti punya strategi! Gak langsung nge judge! "Kata Qur'an gini loh!" "Rasul pernah bersabda....." dll. Bagus sih. Tapi sesuaikan, kayak kata pepatah lama "Pelan tapi pasti". Islam pun mengajarkan, dalam dakwah “sampaikanlah dengan lemah lembut”, Islam bukan keras tapi tegas. Ketegasan itu muncul ketika bersinggungan dengan aqidah, baru SAY NO! Kembali ke cerita ana tadi, ceritanya (ini langsung dari teman yang Ammah yah), si cewek  yang Alhamdulillah baru berjilbab (masih jilbab GAOL dan pakaian juga masih pakai JIN (jeans) dan kaos ketat ditambah dengan punuk di balik jilbabnya yang disanggul tinggi ke atas).
Kisahnya, si akhwat yg merasa risih dengan ketidakcocokan ala busana si cewek langsung negur (Alhamdulillah , negurnya pake cara bi fardhi alias personal). Dialognya (aslinya pakai bahasa Palembang, tapi biar ente ngerti, jadi ana tuliskan dengan bahasa Indonesia gaul-gaul dikit, hehe):
Akhwat: Ica (nama samaran si cewek), maaf yah... Kok kamu pake baju gitu, gak bagus loh. Kan muslimah bagusnya pake baju yang longgar jangan baju adekmu dipake (Tuing!).
Ica: Hehe, ya maklumlah aku kan baru pake jilbab. Masih nabung untuk beli-beli baju dan jilbabnya (boleh juga alasannya)...
Akhwat: Oh, gitu tapi cuba jilbabnya jangan dinaikin, ajarannya berjilbab menutupi dada, tahukan Surat Al Ahzab ayat 59? yang artinya "Hai rasul......dst". Terus juga sanggulmu, ketinggian.  Di Al Qur'an "perempuan yng berpakaian tp telanjang dan di kepalanya ada seperti punuk Unta, maka tidak bisa mencium  bau surga yang sebenarnya jaraknya begitu dekat ", jadi usahakan jangan terlalu terbuka ya.
Ica: iya, *senyam senyum meringis
See? Ini bukan rekayasa, tapi asa2. Gak ding! This real story! Dari dialog memang ada sedikit penambahan redaksi, tapi pada intinya begitulah cara beberapa Akhwat menegur saudaranya. Do you know? Tak selang beberapa hari, si Ica cerita sama ana, panjang lebar dan intinya dia berpersepsi Gamus alias Gadis Musolah itu kasar banget, "Aku kan baru dapat hidayah, masa'ngaji, tapi aku kan juga masih usaha, Allah aja gak pernah memaksa. Tolong ya Ma bilangin, jangan terlalu mudah ngelontarke firman Allah, lihat-lihat objeknya, Aku kan masih dalam tahap perbaikan juga", ana senyum sambil nenangin si Ica. nasehatinnya segitunya, kayak ceramah aja! Aku tahu dia alim, sering
Nice story! Langsung masuk ke evaluasi, saudaraku... Rasul pernah bersabda "Sampaikanlah walau hanya 1 ayat", Subhanallah dalam cerita ke 2 bahkan lebih dari 1 ayat. Pola pikirnya, patut dikasih LIKE THIS karena langsung menentang kemungkaran di depan matanya. Tapi, bisakah kita menegur dengan bahasa yang manis? lembut? Sehingga, paradigma orang tentang ADK lebih manis dan Islamnya pun lembut. Mungkin kembali ke watak yah, memang gak semua orang punya watak supel dan ramah, sekalipun dia sudah tarbiyah bertahun-tahun. 
Tapi, kembali pada KEMAUAN, kalau kita punya kemauan untuk mengubah sesuatu yang kurang baik itu menjadi lebih baik, Insya Allah Allah pun Ridho. Sebenernya bisa kan nasehati dan tegur dengan kata-kata yang lebih diplomatis atau belajar beretorika deh, misal:
1.      Soal pakaian
Akhwat: Ica, cantik ya sekarang... Udah pake jilbab, istiqomah yah! Semoga bsa lebih baik lagi ke depannya, (kalo ada lebih uang, boleh deh ditawarin) Ica, suka pake rok gak? kayaknya lebih cakep deh kalo pake rok, lebih feminim gitu (tetap dengan senyuman ^___^) *Jangan bilang, “Aku gak bisa ngomong gitu ukh...” You can if you think, you can!
2.      Soal PUNUK (Ini kisah nyata yang ana alami sendiri yah, ketika ada seorang akhwat ammah bertanya tentang punuk).
Akhwat: Ica, itu apa yah? *pura2 gak tahu
Ica: sanggulan rambut aku, kenapa?
Akhwat: Ooh, rambut kamu pasti panjang yah?
Ica: Iya, kok tahu?
Akhwat: Oh, pantesan yah tinggi sanggulnya. Oya, coba tebak rambut aku panjang atau pendek? (si akhwat gak ada punuknya).
Ica: Hm.. gak tahu tuh, gak ada sanggulnya tuh.
Akhwat: Nah, gitu ca... Kamu pasti tahu dong fungsi jilbab, melindungi mahkota kita (rambut). Nah kalau kita pake sanggul ditinggiin ketahuan dong rambutnya panjang. Betul gak?
Ica: iya juga sih, emang di Islam gak boleh yah? *SEE! Akhirnya si Ica yang mancing ana buat ngasih dalil biar lebih jelas. Tapi tetap, nyampeinnya jangan langsung “Bismillah, di al Qur’an surat...dst”, kalau sudah paham maksud ayatnya, sampaikan dengan bahasa yang mudah dia pahami.
Akhwat: Iya, ada di Q.S ini ayat ini, tapi aku lupa artinya (sebenernya tahu, ini salah satu strategi jg. Jangan terlalu diekspos kalau pemahaman agama kita sedikit lebih maju dari mereka), tapi aku paham intinya Ca. Intinya, Allah kurang suka kalau kita pa kesanggul gitu, terkesannya juga berlebihan. Jadi, yang pas-pas aja ^_^
            Alhamdulillah, besok-besoknya sanggul Ica gak tinggi kayak sebelumnya, tapi tetap ada meski agak diturunin. Bersyukur, berarti dia menerima meski gak langsung sepenuhnya dia ikuti ajakan kita. Sama-sama ambil ibrohnya.

Cerita 3: dari Nasarah (Nasrani).
Kisah nyata, suatu hari ponsel ana bunyi. Ada sms, isinya:
Natali (nama disamarkan): “Ama, Aku gak suka sama cara Ica (nama samaran). Tadi Aku masuk musolah, terus dia langsung negur ‘Natali, dirimu kok masuk musolah? Gak boleh, ini kan tempat ibadah orang Islam.’ Emang Islam segitunya yah? Aku banyak teman yang muslim, kadang juga ikut masuk masjid, yang pentingkan Aku gak ganggu ibadah kalian,  Aku gak ribut, cuma duduk dan ngaca aja”.
Sontak ana kaget, wah harus diluruskan nih! Setahu ana, kita yang muslim memang gak boleh masuk ke rumah ibadah orang non Muslim, kalau untuk agama mereka ya ana juga gak tahu. Ana paham, si Ica maksudnya baik. Langsung ana tanya sama Ica kenapa dia bisa bilang begitu. Jawab Ica:
Ica: Iya ma, kata Mbak ana gak boleh. Nanti kalau ada temen-temen yang muslim lagi buka jilbab atau ngobrol masalah agama, kan ketahuan?
Betul sekali! Maksudnya baikkan? Biar menjaga izzah teman-teman yang muslimah. Tapi sebenarnya dia bisa negur dengan cara yang lebih enak diterima. Sudah dapat klarifikasi dari Ica, ana nanya lagi sama si Natali.
Ana: Natali, waktu masuk musolah lagi rame gak?
Natali: Gak, sepi kok. Cuma ada beberapa orang, Aku juga ngerti Ma, kalau rame Aku juga gak mau masuk kok.
Ana: Oh, ya udah. Nanti Aku bilang sama Ica ya. Mungkin Ica lagi sensi kali, hehe jadi kena di kamu! Maaf ya.
            Dari sms si Natali, berarti dari sisi toleransi si non ini sudah sedikit paham. Ana merenung, si Ica niatnya baik tapi caranya yang salah dan si Natali pemahamannya bagus. Langsung ana sms si Ica, segera minta maaf aja. Face to face lebih bagus, biar bisa sedikit becanda. Tapi Ica agak berat untuk minta maaf, Alhamdulillah sehari kemudian dia sudah minta maaf. 
           Kembali merenung, ikhwafillah! Visi kita mensyiarkan Islam dan ajarannya musti ada strategi, ingat kata kuncinya “Berbaur tapi tidak melebur”. Ana juga masih belajar, memang manusia tempatnya alfa dan dosa, tapi yuk kita hindari hal-hal yang demikian. Semangat tebar kebaikan! Salam ukhuwah!

Indralaya, 24 Juli 2012 (05:52 Wib)
 NB: Mohon maaf  jika ada pihak yang tersinggung, this SYIAR! ^_^
Diposkan oleh Masayu Rochma di 1:26 AM
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu! ^_^

Newer Post Older Post Home


About Me

My photo
Masayu Rochma
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
The Notes on My Blog. Hal-hal yang ingin kutuangkan dan kubagikan di dalam blog ini, catatan2ku (pribadi ataupun berbagi nasihat dari sumber lain). "Menilai manusia, bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup, bukan apa yang diperoleh, melainkan apa yang telah diberikan, bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya..." I am just an Ordinary person, who wants to be more...
View my complete profile

Arsip Blog ^_^

Arsip_Arsip
Loading...
Assalamu'alaikum

Asmaul Husna...

Followers

Pengunjung...

Kunjungi Juga Nih!

  • My Gmail
  • My Twitter
  • My Facebook
Masayu Rochma Agustia

Buat Lencana Anda

Catatan Populer...

  • 5 Fase Kehidupan Manusia, SEKARANG FASE KE-4!!!
    Dalam kehidupan manusia ada 5 fase: 1. Fase Nubuwwah . Fase dimana dunia dipimpin oleh para Nubuwah (Nabi-nabi, mulai dari Nabi Adam A...
  • “Hukum Shalat Berjamaah 5 Waktu” ketegori Muslim.
    Assalamu'alaikum wr wb Di kalangan ulama memang berkembang banyak pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang mengatakan fardhu `a...
  • Hm...LoVe ALLAh FoLEveL!
    ██50% [♥berteman♥] ████ 60% [♥bersahabat♥] ██████ 80% [♥cinta♥].. ████████99% [♥sayang♥] █████████100% [♥Remember ALLah♥] ==================
  • 10 Muwasofat Tarbiyah
    10 Muwasofat Tarbiyah : 10 Karakter Aktivis Tarbiyah : 1. SALIMUL AQIDAH    ( Selamat keyakinannya ) 2. SHAHIHUL ’IBADAH   (Be...

@Puncak Gunung Kaba, Bengkulu

@Puncak Gunung Kaba, Bengkulu
Me

GEMABI

GEMABI
Regional Palembang

Forum Indonesia Muda

Forum Indonesia Muda
Regional SumSel, FIM MUSI

I love my adventure

I love my adventure
#sweeper

FIM 14 B, Bukittinggi

FIM 14 B, Bukittinggi
Keluarga Kunang-kunang

Indonesia Berbagi #InShare

Indonesia Berbagi #InShare
Relawan InShare

Best Friend

Best Friend
"Three Angel"

Srikandi DPMKM Unsri

Srikandi DPMKM Unsri
Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Membara

Kata Bijak...

Jika seorang hamba telah merasa senang berhubungan dengan Tuhannya, dunia telah menjadi akhiratnya...
-Abu al-Hasan al-
’Amiri


"
مَنْ جَدَّ وَجَدَ"

Powered by Blogger.