-->
"theNotes, onMybLog..."

Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti. (Ali bin Abi Thalib)

Tuesday, April 2, 2013

Tadabbur Ayat : بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا



Tadabbur Ayat

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا


Allah SWT berfirman di dalam surah Hud ayat 41-42

وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ  وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ


Dan (ketika itu) berkatalah Nabi Nuh (kepada pengikut-pengikutnya yang beriman): "Naiklah kamu ke bahtera itu sambil berkata: 'Dengan nama Allah bergerak lajunya dan berhentinya'. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."(Mereka semua naik) dan bahtera itupun bergerak laju membawa mereka dalam ombak yang seperti gunung.

Kata مَجْرَاهَا di dalam ayat ini menurut ilmu tajwid di baca secara imaalah (tidak di baca fathah dan tidak juga dibaca kasroh, tetapi dibaca antara keduanya -- majreha --). 

Menurut ulama bahasa Arab, bacaan seperti ini bukan tidak ada korelasi antaranya dengan kondisi real saat kapal Nabi Nuh AS berlayar. Saat kapal Nabi Nuh AS ini berlayar di lautan lepas, mengharungi gelombang laut yang sangat luar biasa tingginya (di dalam ayat itu sendiri disebutkan ombak yang setinggi gunung) tetapi tetap saja tidak membahayakan kapal tersebut, bahkan bacaan imaalah pada kata مجراها menunjukkan betapa indahnya pelayaran tersebut. 

Ulama bahasa mengatakan: jika kata مجراها dibaca dengan fathah, maka itu menunjukkan bahwa kapal tersebut dilemparkan setinggi-tingginya oleh ombak yang setinggi gunung tadi, dan jika dibaca kasroh, maka menunjukkan kapal tersebut ditenggelamkan oleh ombak yang setinggi gunung itu juga. Tetapi jika dibaca dengan imaalah menunjukkan kapal itu berlayar ikut tinggi rendahnya gelombang laut, saat gelombang itu turun kapal ikut turun, saat gelombang itu tinggi kapal tersebut juga ikut tinggi, dan begitulah seterusnya, sampai akhirnya kapal tersebut berlabuh dengan selamat.

Ini kesemuanya adalah berkat rahmat Allah SWT sebagaimana yang disebutkan pada sambungan ayat tersebut. Padahal jika Allah mau menenggelamkan kapal tersebut, maka tidak ada seorangpun yang bisa menolongnya. Allah berfirman di dalam surah Yasin:

وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (41) وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ (42) وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنْقَذُونَ (43) إِلَّا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ (44

"Dan satu dalil lagi untuk mereka (insaf) ialah, Kami membawa belayar jenis keluarga mereka dalam bahtera yang penuh sarat;  Dan Kami ciptakan untuk mereka, jenis-jenis kenderaan yang sama dengannya, yang mereka dapat mengenderainya. Dan jika kami kehendaki, kami boleh tenggelamkan mereka; (kiranya Kami lakukan yang demikian) maka tidak ada yang dapat memberi pertolongan kepada mereka, dan mereka juga tidak dapat diselamatkan, Kecuali dengan kemurahan dari pihak Kami memberi rahmat dan kesenangan hidup kepada mereka hingga ke suatu masa."

Sekali lagi, selamatnya kapal Nabi Nuh ini juga karena semata rahmat Allah SWT.

Jika dihubungkaitkan cerita pelayaran kapal Nabi Nuh AS ini dengan Jamaah Dakwah, maka boleh jadi Jamaah dakwah ini juga mungkin akan menghadapi badai, sebagaimana badai yang dihadapi oleh kapal Nabi Nuh AS saat berlayar. Jika pelayaran kapal tersebut begitu indahnya dijelaskan oleh Allah SWT melalui bacaan Imaalah, maka harapan kita juga semoga saat jamaah dakwah ini menghadapi badai, juga bisa berlayar mengharungi badai yang setinggi gunung tadi dan pada akhirnya bisa selamat sampai ke tujuan. Hanya perlu diingat orang-orang yang berada di dalam kapal tersebut mestilah senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah SWT, sehingga Rahmat Allah SWT bisa didapatkan. []


Malaysia, 1 April 2013


Usman Jakfar
Diposkan oleh Masayu Rochma di 9:47 AM
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu! ^_^

Newer Post Older Post Home


About Me

My photo
Masayu Rochma
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
The Notes on My Blog. Hal-hal yang ingin kutuangkan dan kubagikan di dalam blog ini, catatan2ku (pribadi ataupun berbagi nasihat dari sumber lain). "Menilai manusia, bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup, bukan apa yang diperoleh, melainkan apa yang telah diberikan, bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya..." I am just an Ordinary person, who wants to be more...
View my complete profile

Arsip Blog ^_^

Arsip_Arsip
Loading...
Assalamu'alaikum

Asmaul Husna...

Followers

Pengunjung...

Kunjungi Juga Nih!

  • My Gmail
  • My Twitter
  • My Facebook
Masayu Rochma Agustia

Buat Lencana Anda

Catatan Populer...

  • 5 Fase Kehidupan Manusia, SEKARANG FASE KE-4!!!
    Dalam kehidupan manusia ada 5 fase: 1. Fase Nubuwwah . Fase dimana dunia dipimpin oleh para Nubuwah (Nabi-nabi, mulai dari Nabi Adam A...
  • “Hukum Shalat Berjamaah 5 Waktu” ketegori Muslim.
    Assalamu'alaikum wr wb Di kalangan ulama memang berkembang banyak pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang mengatakan fardhu `a...
  • Hm...LoVe ALLAh FoLEveL!
    ██50% [♥berteman♥] ████ 60% [♥bersahabat♥] ██████ 80% [♥cinta♥].. ████████99% [♥sayang♥] █████████100% [♥Remember ALLah♥] ==================
  • 10 Muwasofat Tarbiyah
    10 Muwasofat Tarbiyah : 10 Karakter Aktivis Tarbiyah : 1. SALIMUL AQIDAH    ( Selamat keyakinannya ) 2. SHAHIHUL ’IBADAH   (Be...

@Puncak Gunung Kaba, Bengkulu

@Puncak Gunung Kaba, Bengkulu
Me

GEMABI

GEMABI
Regional Palembang

Forum Indonesia Muda

Forum Indonesia Muda
Regional SumSel, FIM MUSI

I love my adventure

I love my adventure
#sweeper

FIM 14 B, Bukittinggi

FIM 14 B, Bukittinggi
Keluarga Kunang-kunang

Indonesia Berbagi #InShare

Indonesia Berbagi #InShare
Relawan InShare

Best Friend

Best Friend
"Three Angel"

Srikandi DPMKM Unsri

Srikandi DPMKM Unsri
Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Membara

Kata Bijak...

Jika seorang hamba telah merasa senang berhubungan dengan Tuhannya, dunia telah menjadi akhiratnya...
-Abu al-Hasan al-
’Amiri


"
مَنْ جَدَّ وَجَدَ"

Powered by Blogger.