Tak bisa kubayangkan, kalau satpam RS. Khodijah yang nelpon tadi mengabarkan engkau sudah 'pergi', tetap dengan penuh rasa syukur. Alhamdulillah, masih Allah limpahkan rejeki iman dan usianya untukmu, meski wajah bengkak, hidung patah bahkan rahang gigimu pun sudah 'kendur', Allah masih menyelamatkan segala organ penting tubuh itu.
Puluhan saudara silih berganti datang menjengukmu, bukti sayang dan cinta mereka padamu bang! Lekas sembuh, lihatlah wajah-wajah mereka yang prihatin melihat 'terkaparnya' dirimu diatas kasur empuk RSMH, dengan selang infus dan bantuan nafas oksigen yang tak henti mengalir dan menyalurkan udaranya untuk membantumu.
Wajah bunda dan linangan air mata kami saudara-saudaramu, antara rasa sedih dan syukur lillah karena Dia masih memberikanmu hidup. Di hari ini, semua orang datang. Tepat 4 Syawal pasca Idul Fitri 1433 H. Semua dapat memetik hikmah dari kejadian hari ini.
Karena kejadian hari ini kita semua bisa kembali mengevaluasi diri tentang tugas diri saat mengendarai motor, lihatlah 'musuh' yang menabrakmu, kau hanya korban bang... Ia sudah tak bernyawa, Aku yakin orang tuanya tak kalah sedih dan haru luar biasa.
-Karena kejadian hari ini semua orang berkumpul dan bersilarahmi saling memaafkan dan saling mendoakan...
-Karena kejadian hari ini aku, kamu dan semua menyadari pentingnya ridho orangtua...
-Karena kejadian hari ini kita semua bisa bersyukur dengan segala nikmat sekalipun itu berupa kecelakaan dan sakit yang teramat sakit...
"As-alukallahal adziim robbul ar-syil aziim an-yasfiyaka."
Amin yaa Robbal aalamiin...
Palembang, 5 Syawal 1433 H/ 23 Agustus 2012
Pukul. 03.37 WIB