Karya: Masayu Rochma Agustia
Jam bergeser di pertiga malam
Wajah kusam bak berlumpur
Kupercikan mukaku dengan air wudhu
Inikah muka yang akan kembali?
Aku berada di antara cemas
dan harap
Khawatir bercak-bercak tak
terampuni
Namun pintu maghfirah Mu selalu terbuka
Meski kadang kalam Mu menyeka duka
Percikan cahayu Mu menerangi kalbu
Terangi jiwa yang sedang menunduk malu
Akan bercak-bercak masa lalu