Bismillahirrohmaanirrohiim..
"Orang-orang
yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di
jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena
sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah". (Q.S An Nisa:76).
Jelaskan?
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang
kafir berperang di jalan thaghut", lalu bagaimana cara berperang di jalan
Allah? Al-Qur'an telah menjawabnya :
"Dan
perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu
hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka
tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (Al
Baqarah:193).
Jadi, jelas
Allah tidak memerintahkan kita memerangi musuh dengan cara yang keras dan kasar
tapi pahami lagi firman Allah (2:193) kalau musuh sudah berhenti, cukup pula
peperangan itu.
Terus,
mereka 'TERORIS' yang mengatasnamakan JIHAD di jalan Allah, jelas bukan
BERJIHAD di jalan Allah karena tidak sesuai dengan perintah Allah (2:193),
bahkan mereka MENYERANG orang yang tidak MENYERANG.
Untukmu
saudaraku beragama Islam, yang percaya rukun Iman dan Islam, di fase ini
persaudaraan umat Islam dan dunia tengah diuji, oleh mereka yang mengaku umat
Kristiani dan Yahudi padahal mereka adalah Zionis (penyembah setan). Tak bisa
dipungkiri, ragam agama yg ada di Indonesia, tp yang kuyakini tetap 1 : Islam.
Dan saat ini, bukan cuma Islam yang di provokasi tapi Kristen dan Yahudi pun
diadu domba oleh mereka yang mengaku beragama.
Isu TERORIS
dan munculnya FILM INNONCENCE OF MUSLIMS adalah PROPAGANDA dan MISI 'mereka'
untuk memancing EMOSI dan AMARAH umat Islam khususnya, serta memancing
KEBENCIAN non-muslim kepada agama ISLAM. Saat ini,
Rasulullah pasti menangis karena sedih tak bisa menolong umatnya di FASE
sekarang, tapi tenang saudaraku...
Rasulullah
akan memberi SYAFAAT (pertolongan) kepada kita umatnya yang senantiasa
bershalawat kepadanya dan menjalankan segala perintah Robb nya dengan
sebenar-benarnya.
Ingatkah
engkau, di penghujung hidup Rasulullah apa yang beliau khawatirkan? harta?
keluarga? anak?
BUKAN ITU
SEMUA, tapi Rasulullah mengkhawatirkan UMATNYA!!!
Coba saja
kita ingat cerita pada akhir hidupnya ketika ajal menjelang, beliau amat
mempedulikan ummatnya. Pada detik-detik terakhir ruh akan lepas dari raga,
lisannya berucap "ummati...ummati...ummati". Sungguh peristiwa itu
sebuah pemandangan diluar kebiasaan manusia umum, disela-sela rasa sakit,
beliau Nabi shollallahu 'alahi wa sallam. masih sempat terfikir akan keadaan
ummatnya selepas beliau wafat.
Bayangkan...andai
kita saat itu sempat menyaksikan peristiwa tsb, sudah pasti itu akan menjadi
salah satu peristiwa yang amat mengharukan dalam sejarah hidup kita.Masih dalam
keadaan sakaratul mautnya, dari peristiwa itu juga kita bisa lihat kecintaan
Rasulullah pada ummatnya. Saat badan mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi, dari bibir yang senantiasa basah menyebut asma-Nya, terucap
sebuah permohonan yang amat memilukan hati :
"Ya...Allah, dasyat nian maut ini. Timpakan saja semua maut ini (baca:rasa sakitnya) kepadaku, jangan pada ummatku".
"Ya...Allah, dasyat nian maut ini. Timpakan saja semua maut ini (baca:rasa sakitnya) kepadaku, jangan pada ummatku".
SUBHANALLAH,
MASYA ALLAH! Mulianya Akhlakmu yaa Rasulullah...
Intropeksi
diri...
Saudaraku,
tapi coba lihat fenomena saat ini...
Dunia yang
pelik, perpecahan dan ukhuwah antar manusia, kemerosotan akhlak manusia semua
adalah UJIAN untuk kita umat Muhammad. Yang terjadi saat ini mungkin di
antara kita masih ada yang biasa-biasa saja terhadap Rasulullah.
Sholawat
jarang terlantun dari lisan dan kerap kali meninggalkan sunnah-sunnahnya. Bukan
kah sejatinya kita pun merasa rindu dan berterima kasih padanya dengan
memperbanyak sholawat dan selalu berusaha menjalankan sunnah-sunnahnya dengan
baik. Karena bisa dibayangkan keadaan kita saat ini tanpa Rasulullah hadir di
dunia ini, pastinya kita akan hidup dalam kegelapan, arah tujuan hidup tidak
jelas dan akhlaq kita pun akan jauh dari nilai-nilai kemuliaan.
Rasulullah
shollallahu 'alahi wa sallam bersabda : "Manusia
yang paling mengabaikan aku, adalah orang yang apabila disebut namaku
dihadapannya, dia tidak bershawat kepadaku. Shalawat kepadaku dan kepada
keluargaku menghilangkan kemunafikan".
Saudaraku,
Azzamkan
(tekadkan) dalam diri kita sekarang "ALLAH TUJUANKU, RASULULLAH TELADANKU,
AL QUR'AN PEDOMANKU, ISLAM JALAN JUANGKU", Allah berfirman dlm Q.S At
taubah:38):
Bismillahirrohmaanirrohiim...
"Hai
orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan
ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai
ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan
dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit."
Sedikit
kalimat motivasi yang saya dapatkan dari Al akh:
"Bila
amalmu di dunia ini baru sedikit tapi ganjaran yang Allah berikan lebih banyak,
maka berhati-hatilah karena bisa jadi sedikit masa hidupmu karena jika ganjaran
itu tak bisa kau manfaatkan dengan sebaik mungkin. TAPI JIKA
AMAL KEBAIKANMU SUDAH BANYAK, CUKUPLAH KAU DAN TUHANMU YANG TAHU, SEDANG ALLAH
MEMBERI GANJARAN YANG SEDIKIT, BERSYUKURLAH! BISA JADI (YAKINLAH) ALLAH TELAH
MEMPERSIAPKAN GANJARANG YANG MELIMPAH DI AKHIRAT KELAK"
Sekian,
semoga bermanfaat.
Palembang,
15 September 2012
12:15 WIB
Di tengah
peliknya ujian dunia, merajalelanya fitnah Dajjal...
Doa
Rabitoh:
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ، وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ، وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ، فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا، وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا، وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لَا يَخْبُوْا، وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ، وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ، وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَي الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَي وَنِعْمَ النَّصِيْرِ، اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَي سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ
Ya
Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.
amiiin...